We will never know the real answer, before you try

Selasa, 12 November 2013

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI TENTANG Anatomi Akar,Batang, dan Daun.




LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI

Kelas      : XI.IPA
Disusun oleh :



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Judul Pratikum 
Anatomi Akar,Batang, dan Daun.

1.2    Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah :
1.      Membandingkan jaringan penyusun akar monokotil & dikotil.
2.      Membandingkan jaringan penyusun batang monokotil & dikotil.
3.      Membandingkan jaringan penyusun daun monokotil & dikotil.

1.3    Latar Belakang atau Dasar Teori
Ada 3 dasar bagian tumbuhan yang akan dipelajar, yaitu :
1.    Akar
            Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apikal di ujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran lebih kecil. Sistem akar seperti itu disebut akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan dalam kehidupan tanaman dan segera mengering. Dari dekat pangkalnya atau di dekatnya akan muncul akar baru yang disebut akar tambahan atau akar adventif. Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar serabut.
Banyak tumbuhan dikotil memiliki system akar tunggang (taproot) yang terdiri dari satu akar vertical yang besar (akar tunggangnya) yang menghasilkan banyak akar lateral yang lebih kecil. Akar tunggang merupakan suatu penambat yang kuat dan mnembus jauh ke dalam tanah, seperti yang kita ketahui jika kita pernah mencabut Dandelion. Akar tunggang dari beberapa tumbuhan yang beradaptasi terhadap lingkungan kering dapat mengambil sumber-sumber air yang berada jauh di bawah tanah. Banyak akar tunggang, seperti wortel, lobak, dan bit gula, adalah akar yang termodifikasi untuk menyimpan cadangan makanan dalam jumlah yang banyak. Tumbuhan mengkonsumsi cadangan makanan ini ketika berbunga dan menghasilkan buah. Untuk alasan ini, tanaman berumbi dipanen seblum tanaman itu berbunga.
Monokotil, yang meliputi rumput-rumputan, umumnya memiliki system akar serabut (fibrous root) yang terdiri dari suatu anyaman akar yang mirip benang, yang
menyebar di bawah permukaan tanah. (Monokotil besar yang meliputi palem dan bambu, memiliki akar yang jauh lebih tebal, seperti tali bukan seperti benang.) Sistem akar serabut menyebabkan tumbuhan tersebut mendapatkan banyak air dan mineral tanah dan menambatkan tumbuhan secara kuat ke dalam tanah. Karena system akarnya terkonsentrasi beberapa setimeter di bagian atas tanah, rumput-rumputan akan menahan lapisan atas tanah tetap berada di tempatnya dan membuat penutup tanah yang sangat bagus untuk mencegah erosi.
Meristem apikal akar sangat mirip dengan meristem apikal pucuk, memiliki 3 daerah meristem, protoderm (berkembang menjadi epidermis), prokambium (berkembang menjadi stele) dan meristem dasar (yang membentuk korteks); juga, meristem apikal akar membentuk sel – sel di depan posisinya yang membuat tudung akar dan bertugas untuk melindungi meristem apikal akra pada saat akar menembus tanah. Sistem perakaran tidak memiliki kutikula.
Sel – sel protoderma memanjang dan memiliki vakuola dan, sedikit jauh dari ujung akar, banyak yang tumbuh menonjol membentuk rambut akar. Rambut akar ini berkembang dengan cepat dan menembus partikel tanah. Dinding selnya yang tipis menyerap air (dan ion – ion mineral) secara bebas. Zona rambut akar disebut juga lapisan piliferous akar, meningkatkan permukaan penyerapan akar secara luar biasa. Diperkirakan tanaman rye yang tumbuh cepat akan membentuk 5 km akar baru dan 100 km rambut akar per hari. Masa hidup rambut akar sangat pendek. Pada akar yang lebih tua, penyerapan erakhir dan permukaan membentuk kitin (cutinized).
Akar lateral berasal dari sekelompok sel – sel (perisikel) di dalam akar dan berlawanan dengan ujung protoxylem. Massa sel – sel kecil berbentuk kerucut terbentuk dan tumbuh di sebelah kanan axis akar utama, setelah beberapa waktu, menembus epidermis. Anatomi dan organisasinya sama persis dengan akar utama.

2.     Batang
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu titik tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di bagian batang yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Di ketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada pertumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan.

Batang berfungsi untuk mendukung daun sehingga daun selalu terekspos ke sinar matahari. Bunga dan buah juga tumbuh pada batang dan cabang – cabangnya. Batang bertugas membawa air dan larutan mineral ke atas dan mengantarkan hasil fotosintesis pada daun ke arah bawah. Banyak batang termodifikasi sebagai tempat penyimpanan makanan, ada juga yang berfungsi sebagai organ berfotosintesis, lainnya merupakan alat perbanyakan vegetative (reproduksi aseksual).
Mengingat banyaknya fungsi dan struktur batang, amatlah menakjubkan bahwa hanya ada satu struktur dasar bagi semua tumbuhan berpembuluh. Jaringan pada batang dapat dibedakan menjadi jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Perbedaan struktur primer batang pada spesies yang berlainan didasari oleh perbedaan jumlah jaringan dasar dan jaringan pembuluh. Pada Coniferae dan dikotil, jaringan pembuluh pada ruas batang umumnya tampak seperti silinder berongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks dan di sebelah dalam oleh empulur. Sistem jaringan pembuluh pada batang primer berupa sejumlah berkas yang jelas terpisah satu dari yang lain dan dinamakan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluh juga dinamakan fasikel dan terletak dalam lingkaran. Parenkim di antara dua ikatan pembuluh yang berdampingan disebut parenkim interfasikel atau jari-jari empulur.
Pada Gymnospermae dan dikotil, letak ikatan pembuluh berada dalam lingkaran, sedangkan pada monokotil letaknya tersebar atau dalam dua lingkaran.

3.    Daun
Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ yang amat beragam. Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai daun dan tulang daun utama biasanya mirip dengan batang bagian dalam. Ciri penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan apeksnya segera terhenti. Pada beberapa tumbuhan paku, meristem tersebut tetap aktif dalam jangka waktu yang cukup lama.
Daun Angiospermae amat beragam struktur anatomi dan morfologinya. Pada sebagian besar Angiospermae dapat dibedakan dasar daun, tangkai daun, dan helai daun. Bentuk, struktur, dan ukuran ketiga bagian tersebut berguna dalam menentukan klasifikasi daun. Di dasar daun dikotil sering terdapat tonjolan yang disebut daun penumpu atau stipula. Pasokan jaringan pembuluh bagi stipula diperoleh dari jalan daun. Kadang-kadang, stipula berwarna hijau dan berfungsi sebagai pelindung. Pada kebanyakan monokotil dan beberapa dikotil, stipula tumbuh mengelilingi batang menjadi pelepah yang mengelilingi batang. Biasanya ada hubungan antara anatomi buku dan stipula pada dikotil atau pelepah pada monokotil. Kebanyakan tumbuhan yang memiliki buku (nodus) trilakuna juga memiliki stipula, sedangkan yang bukunya bersifat multilakuna memiliki dasar daun berupa pelepah.
Seperti pada akar dan batang, daun terdiri dari system jaringan dermal, yakni epidermis, jaringan pembuluh, dan jaringan dasar yang disebut mesofil. Karena daun biasanya tidak mengalami penebalan sekunder, epidermis bertahan sebagai system dermal. Namun, pada sisik tunas yang bertahan lama, ada kemungkinan dibentuk periderm.

BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1  Waktu dan Tempat
       Tanggal    : Selasa, 3 September 2013. 
       Tempat     : SMA Negeri 14 Samarinda.

2.2  Alat dan Bahan
       A.  Alat-alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah :
1.    Mikroskop dan perlengkapannya
2.    Kaca benda dan kaca penutup
3.    Air Bersih
4.    Tisu Gulung
5.    Silet
6.    Jarum
7.    Pensil
8.    Kertas folio bergaris

B.  Bahan-bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah :
1. Tumbuhan Dikotil ( Tanaman Cabe )
2. Tumbuhan Monokotil ( Tanaman Jahe*/ Tanaman................)
* artinya Salah/tidak sesuai.

2.3  Prosedur kerja/ Cara Kerja
       Langkah-langkah dalam pratikum ini adalah :
1.    Amati preparat awetan penampang melintang akar Monokotil dan Dikotil.
2.    Gambar hasil pengamatan, perhatikan jaringan penyusun akar dari lapisan paling luar sampai dalam.
3.    Bandingkan susunan anatomi akar Monokotil dan Dikotil.
4.    Dengan hati-hati, gantilah dengan preparat awetan penampang melintang batang dan daun Monokotil dan Dikotil.
5.    Gambarlah hasil pengamatan di kertas folio begaris.

                                                                                                                                               

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1    Hasil Pengamatan
Gambar  ( 1.1 )         : Gambar Akar Dikotil













                                                                                                                                                                                     









3.2    Pembahasan ( 1.1 )
Akar tumbuhan Dikotil tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada akar Dikotil, letak, dan fungsinya sebagai berikut :

1.  Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan dikotil
letak epidermis akar ini di bagian terluar akar.
Fungsi Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan dikotil  adalah Jalan masuk air dan garam mineral.
2.  Korteks akar tumbuhan dikotil
letak korteks akar akar ini didaerah di sebelah dalam epidermis.
Fungsi korteks akar tumbuhan dikotil  adalah  tempat menyimpan cadangan makanan.
3.  Endodermis akar tumbuhan dikotil
letak Endodermis akar ini dilapisan sebelah dalam korteks dan di luar perisikel.
Fungsi Endodermis akar tumbuhan dikotil  adalah Mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh. Menyimpan zat makanan.
4 .  Perisikel akar tumbuhan dikotil
letak Perisikel akar ini disebelah dalam lapisan endodermis.
Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil  adalah Membentuk cabang akar dan kambium gabus.
5.  Xilem akar tumbuhan dikotil
letak Perisikel akar ini dibagian tengah akar.
Fungsi Xilem akar tumbuhan dikotil  adalah Mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
6.  Floem akar tumbuhan dikotil
letak Perisikel akar ini di antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem.
Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil  adalah Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
7.  Empulur akar tumbuhan dikotil
letak Perisikel akar ini dibagian tengah. Di antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem.
Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil  adalah Menyimpan makanan cadangan.
Perhatikan Gambar  ( 1.1 )
           Xilem dan floem pada tumbuhan Dikotil tersusun radial atau membentuk jari-jari.  Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilingi xilem. Di antara xilem dan floem terdapat kambium. Aktivitas kambium ke arah luar membentuk unsur kulit dan ke arah dalam membentuk unsur kayu.


3.1     Hasil Pengamatan
Gambar  ( 1.2 )         : Gambar Batang Dikotil












                                                                                                                          














3.2      Pembahasan ( 1.2 )
Seperti  halnya akar, batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar tersusun oleh korteks, sedangkan jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu xilem dan floem.
Batang tumbuhan Dikotil tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada batang Dikotil, letak, dan fungsinya sebagai berikut :
1.      Epidermis tumbuhan Dikotil
letak epidermis batang ini di bagian terluar batang.
Fungsi Epidermis batang tumbuhan dikotil adalah sebagai zat kilin pada batang melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak.

2.      Korteks batang tumbuhan dikotil
Terletak diantara lapisan endodermis.
Fungsi Korteks adalah sel-sel kolenkim sebagai jaringan penunjang sementara sel-sel parenkim sebagai jaringan dasar, pengisi dan penyimpan zat.

3.      Stele
1.    Perisekel
Terletak disebelah dalam lapisan endodermis dan menyelubung berkas pembuluh batang.
Berfungsi untuk memberi kekuatan pada batang.

2.    Berkas Pembuluh
Terletak di bagian parisekel.
Berfungsi untuk mengangkut zat.
·         Floem
Terletak dibagian terluar berkas pembuluh atau bagian terluar kambium. Berfungsi mengangkut zat makanan di buat di atas daun menuju seluruh tubuh.
·         Xilem
Terletak dibagian dalam berkas pembuluh atau bagian terdalam kambium. Berfungsi menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
·         Kambium
Terletak diantara berkas pembuluh xilem dan floem.
Berfungsi untuk membentuk jaringan xilem ke dalam dan membentuk jaringan floem ke luar.



Perhatikan Gambar  ( 1.2 )
          Perhatikan Gambar  dan cermati bagian-bagian batang tumbuhan dikotil secara lebih detail pada Gambar.  Karena itu, batang memiliki beragam fungsi bagi tumbuhan. Namun, berbagai lapisan ini juga mempunyai beragam ciri khas.

3.1         Hasil Pengamatan
Gambar  ( 1.3 )         : Gambar Daun Dikotil



























3.2      Pembahasan ( 1.3 )
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari. Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi sebagai berikut :
1.       Epidermis
Terletak Menyusuri lapisan permukaan
atas dan bawah daun. Berfungsi  melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan dan menjaga bentuk daun agar
 tetap.
2.       Kutikula
Terletak melapisi permukaan
atas dan bawah daun. Berfunsi  sebagai Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air melalui permukaan daun.
3.       Stomata
Terletak melapisi permukaan
atas dan bawah daun. Berfungsi  sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara  dan  Sel penjaga sebagai pengatur
membuka dan menutupnya stomata.
4.       Rambut dan kelenjar
Terletak pada permukaan atas dan bawah daun. Berfungsi sebagai  alat pengeluaran.
5.       Mesofil
Terletak di antara lapisan epidermis atas dan bawah. Berfungsi tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
6.       Urat daun
Terletak pada helai daun. Berfungsi untuk transportasi zat.

3.3                         Evaluasi
Berisi soal-soal yang berhubungan dengan prtikum :
1.      Jelaskan Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan ?
2.      Bagian sel manakah yang merupakan ciri sel tumbuhan ?
3.      Apa fungsi Vakuola pada sel hewan dan sel tumbuhan ?

Jawaban    :
1.      Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah pada sel hewan terdapat sentriol, sedangkan pada sel tumbuhan tidak  terdapat. Tetapi, sel tumbuhan memiliki vakuola, kloroplas, dan dinding sel yang tidak dimiliki sel hewan.

2.      Bagian sel yang merupakan ciri sel tumbuhan adalah sama seperti jawaban nomor 1 sel tumbuhan memiliki vakuola, kloroplas, dan dinding sel yang tidak dimiliki sel hewan. Itulah yang menjadi ciri atau karakteristik yang di miliki sel tumbuhan.

3.      Pada tumbuhan berfungsi sebagai pembuangan situs untuk metabolisme oleh-produk yang akan membahayakan ifthey sel terakumulasi dalam sitosol dan dapat membantu melindungi tumbuhan terhadap predator dengan mengandung senyawa yang beracun atau tidak menyenangkan bagi hewan. Sedangkan pada hewan vakuola berfungsi mencerna makanan secara intrasel, karena mahluk uniseluler  tidak memiliki sistem pencernaan contohnya amoba dan mengatur osmolaritas sel tersebut agar tidak kelebihan maupun kekurangan cairan. Terdapat pada Paramecium caudatum.

BAB IV

PENUTUP


4.1  Kesimpulan
 Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.      Dari hasil pengamatan mengenai anatomi akar, batang, dan daun, dapat diketahui bahwa akar, batang, dan daun masing-masing memiliki jaringan pengangkut yang berupa xylem dan floem dan juga memiliki epidermis atau jaringan pelindung.
2.      Struktur anatomi akar : epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
3.      Struktur anatomi batang : epidermis, korteks, dan stele.
4.      Struktur anatomi daun : jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (mesofil), jaringan pengangkut, jaringan penguat, jaringan sekretori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar