LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI
Kelas : XI.IPA
Disusun
oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul Pratikum
Anatomi
Akar,Batang, dan Daun.
1.2
Tujuan
Tujuan
percobaan ini adalah :
1. Membandingkan jaringan penyusun akar
monokotil & dikotil.
2. Membandingkan jaringan penyusun
batang monokotil & dikotil.
3. Membandingkan jaringan penyusun daun
monokotil & dikotil.
1.3
Latar Belakang atau Dasar Teori
Ada 3 dasar
bagian tumbuhan yang akan dipelajar, yaitu :
1. Akar
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di luar tanah. Akar
pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apikal di ujung akar
embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan radikula.
Pada Gymnospermae dan dikotil, akar tersebut berkembang dan membesar menjadi
akar primer dengan cabang yang berukuran lebih kecil. Sistem akar seperti itu
disebut akar tunggang. Pada monokotil, akar primer tidak lama bertahan
dalam kehidupan tanaman dan segera mengering. Dari dekat pangkalnya atau di
dekatnya akan muncul akar baru yang disebut akar tambahan atau akar adventif.
Keseluruhan akar adventif seperti itu dinamakan susunan akar serabut.
Banyak
tumbuhan dikotil memiliki system akar tunggang (taproot) yang terdiri
dari satu akar vertical yang besar (akar tunggangnya) yang menghasilkan banyak
akar lateral yang lebih kecil. Akar tunggang merupakan suatu penambat yang kuat
dan mnembus jauh ke dalam tanah, seperti yang kita ketahui jika kita pernah
mencabut Dandelion. Akar tunggang dari beberapa tumbuhan yang beradaptasi
terhadap lingkungan kering dapat mengambil sumber-sumber air yang berada jauh
di bawah tanah. Banyak akar tunggang, seperti wortel, lobak, dan bit gula,
adalah akar yang termodifikasi untuk menyimpan cadangan makanan dalam jumlah
yang banyak. Tumbuhan mengkonsumsi cadangan makanan ini ketika berbunga dan
menghasilkan buah. Untuk alasan ini, tanaman berumbi dipanen seblum tanaman itu
berbunga.
Monokotil,
yang meliputi rumput-rumputan, umumnya memiliki system akar serabut (fibrous
root) yang terdiri dari suatu anyaman akar yang mirip benang, yang
menyebar di bawah permukaan
tanah. (Monokotil besar yang meliputi palem dan bambu, memiliki akar yang jauh lebih tebal, seperti tali bukan seperti benang.)
Sistem akar serabut menyebabkan tumbuhan tersebut mendapatkan banyak air dan
mineral tanah dan menambatkan tumbuhan secara kuat ke dalam tanah. Karena
system akarnya terkonsentrasi beberapa setimeter di bagian atas tanah,
rumput-rumputan akan menahan lapisan atas tanah tetap berada di tempatnya dan
membuat penutup tanah yang sangat bagus untuk mencegah erosi.
Meristem apikal akar sangat
mirip dengan meristem apikal pucuk,
memiliki 3 daerah meristem, protoderm (berkembang menjadi epidermis),
prokambium (berkembang menjadi stele) dan meristem dasar (yang membentuk
korteks); juga, meristem apikal akar membentuk sel – sel di depan posisinya
yang membuat tudung akar dan bertugas untuk melindungi meristem apikal akra
pada saat akar menembus tanah. Sistem perakaran tidak memiliki kutikula.
Sel – sel protoderma memanjang
dan memiliki vakuola dan, sedikit jauh dari ujung akar, banyak yang tumbuh
menonjol membentuk rambut akar. Rambut akar ini berkembang dengan cepat dan
menembus partikel tanah. Dinding selnya yang tipis menyerap air (dan ion – ion
mineral) secara bebas. Zona rambut akar disebut juga lapisan piliferous akar,
meningkatkan permukaan penyerapan akar secara luar biasa. Diperkirakan tanaman
rye yang tumbuh cepat akan membentuk 5 km akar baru dan 100 km rambut akar per
hari. Masa hidup rambut akar sangat pendek. Pada akar yang lebih tua,
penyerapan erakhir dan permukaan membentuk kitin (cutinized).
Akar lateral berasal dari
sekelompok sel – sel (perisikel) di dalam akar dan berlawanan dengan ujung
protoxylem. Massa sel – sel kecil berbentuk kerucut terbentuk dan tumbuh di
sebelah kanan axis akar utama, setelah beberapa waktu, menembus epidermis.
Anatomi dan organisasinya sama persis dengan akar utama.
2. Batang
Batang
merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu titik
tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di bagian
batang yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus)
tempat daun melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus),
yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Di ketiak daun biasanya
terdapat tunas ketiak. Bergantung pada pertumbuhan ruas dapat dibedakan
beberapa macam bentuk tumbuhan.
Batang berfungsi untuk
mendukung daun sehingga daun selalu terekspos ke sinar matahari. Bunga dan buah
juga tumbuh pada batang dan cabang – cabangnya. Batang bertugas membawa air dan
larutan mineral ke atas dan mengantarkan hasil fotosintesis pada daun ke arah
bawah. Banyak batang termodifikasi sebagai tempat penyimpanan makanan, ada juga
yang berfungsi sebagai organ berfotosintesis, lainnya merupakan alat
perbanyakan vegetative (reproduksi aseksual).
Mengingat
banyaknya fungsi dan struktur batang, amatlah menakjubkan bahwa hanya ada satu
struktur dasar bagi semua tumbuhan berpembuluh. Jaringan pada batang dapat
dibedakan menjadi jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh.
Perbedaan struktur primer batang pada spesies yang berlainan didasari oleh
perbedaan jumlah jaringan dasar dan jaringan pembuluh. Pada Coniferae
dan dikotil, jaringan pembuluh pada ruas batang umumnya tampak seperti silinder
berongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks dan di sebelah dalam oleh
empulur. Sistem jaringan pembuluh pada batang primer berupa sejumlah berkas
yang jelas terpisah satu dari yang lain dan dinamakan ikatan pembuluh. Ikatan
pembuluh juga dinamakan fasikel dan terletak dalam lingkaran. Parenkim
di antara dua ikatan pembuluh yang berdampingan disebut parenkim
interfasikel atau jari-jari empulur.
Pada
Gymnospermae dan dikotil, letak ikatan pembuluh berada dalam lingkaran,
sedangkan pada monokotil letaknya tersebar atau dalam dua lingkaran.
3. Daun
Baik dari
segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ yang amat beragam. Struktur
jaringan pembuluh dalam tangkai daun dan tulang daun utama biasanya mirip
dengan batang bagian dalam. Ciri penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan
apeksnya segera terhenti. Pada beberapa tumbuhan paku, meristem tersebut tetap
aktif dalam jangka waktu yang cukup lama.
Daun
Angiospermae amat beragam struktur anatomi dan morfologinya. Pada sebagian
besar Angiospermae dapat dibedakan dasar daun, tangkai daun, dan helai daun.
Bentuk, struktur, dan ukuran ketiga bagian tersebut berguna dalam menentukan
klasifikasi daun. Di dasar daun dikotil sering terdapat tonjolan yang disebut
daun penumpu atau stipula. Pasokan jaringan pembuluh bagi stipula
diperoleh dari jalan daun. Kadang-kadang, stipula berwarna hijau dan berfungsi
sebagai pelindung. Pada kebanyakan monokotil dan beberapa dikotil, stipula
tumbuh mengelilingi batang menjadi pelepah yang mengelilingi batang. Biasanya
ada hubungan antara anatomi buku dan stipula pada dikotil atau pelepah pada
monokotil. Kebanyakan tumbuhan yang memiliki buku (nodus) trilakuna juga
memiliki stipula, sedangkan yang bukunya bersifat multilakuna memiliki dasar
daun berupa pelepah.
Seperti pada
akar dan batang, daun terdiri dari system jaringan dermal, yakni epidermis,
jaringan pembuluh, dan jaringan dasar yang disebut mesofil. Karena daun
biasanya tidak mengalami penebalan sekunder, epidermis bertahan sebagai system
dermal. Namun, pada sisik tunas yang bertahan lama, ada kemungkinan dibentuk
periderm.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan
Tempat
Tanggal :
Selasa, 3 September 2013.
Tempat :
SMA Negeri 14 Samarinda.
2.2 Alat dan
Bahan
A.
Alat-alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah :
1. Mikroskop dan perlengkapannya
2. Kaca benda dan kaca penutup
3. Air Bersih
4. Tisu Gulung
5. Silet
6. Jarum
7. Pensil
8. Kertas folio bergaris
B. Bahan-bahan
yang digunakan dalam pratikum ini adalah :
1. Tumbuhan Dikotil ( Tanaman Cabe )
2. Tumbuhan Monokotil ( Tanaman Jahe*/
Tanaman................)
* artinya
Salah/tidak sesuai.
2.3 Prosedur
kerja/ Cara Kerja
Langkah-langkah dalam pratikum ini
adalah :
1. Amati preparat awetan penampang
melintang akar Monokotil dan Dikotil.
2. Gambar hasil pengamatan, perhatikan
jaringan penyusun akar dari lapisan paling luar sampai dalam.
3. Bandingkan susunan anatomi akar
Monokotil dan Dikotil.
4. Dengan hati-hati, gantilah dengan
preparat awetan penampang melintang batang dan daun Monokotil dan Dikotil.
5. Gambarlah hasil pengamatan di kertas
folio begaris.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Gambar ( 1.1 ) : Gambar
Akar Dikotil
3.2
Pembahasan ( 1.1 )
Akar tumbuhan Dikotil tersusun oleh bermacam-macam
jaringan dengan fungsi tertentu. Macam jaringan pada akar Dikotil, letak, dan
fungsinya sebagai berikut :
1. Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan
dikotil
letak epidermis akar ini di bagian terluar akar.
Fungsi Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan dikotil adalah Jalan masuk air dan garam mineral.
letak epidermis akar ini di bagian terluar akar.
Fungsi Epidermis atau eksodermis akar tumbuhan dikotil adalah Jalan masuk air dan garam mineral.
2. Korteks akar tumbuhan dikotil
letak korteks akar akar ini didaerah di sebelah dalam epidermis.
Fungsi korteks akar tumbuhan dikotil adalah tempat menyimpan cadangan makanan.
letak korteks akar akar ini didaerah di sebelah dalam epidermis.
Fungsi korteks akar tumbuhan dikotil adalah tempat menyimpan cadangan makanan.
3. Endodermis akar tumbuhan dikotil
letak Endodermis akar ini dilapisan sebelah dalam korteks dan di luar perisikel.
Fungsi Endodermis akar tumbuhan dikotil adalah Mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh. Menyimpan zat makanan.
letak Endodermis akar ini dilapisan sebelah dalam korteks dan di luar perisikel.
Fungsi Endodermis akar tumbuhan dikotil adalah Mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh. Menyimpan zat makanan.
4 . Perisikel akar tumbuhan dikotil
letak Perisikel akar ini disebelah dalam lapisan endodermis.
Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil adalah Membentuk cabang akar dan kambium gabus.
letak Perisikel akar ini disebelah dalam lapisan endodermis.
Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil adalah Membentuk cabang akar dan kambium gabus.
5. Xilem akar tumbuhan dikotil
letak Perisikel akar ini dibagian tengah akar.
Fungsi Xilem akar tumbuhan dikotil adalah Mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
letak Perisikel akar ini dibagian tengah akar.
Fungsi Xilem akar tumbuhan dikotil adalah Mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
6. Floem akar tumbuhan dikotil
letak Perisikel akar ini di antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem.
Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil adalah Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
letak Perisikel akar ini di antara jari-jari yang dibentuk oleh xilem.
Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil adalah Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
7. Empulur akar tumbuhan dikotil
letak Perisikel akar ini dibagian tengah. Di antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem.
Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil adalah Menyimpan makanan cadangan.
letak Perisikel akar ini dibagian tengah. Di antara bangunan bentuk bintang di dalam xilem.
Fungsi Perisikel akar tumbuhan dikotil adalah Menyimpan makanan cadangan.
Perhatikan Gambar ( 1.1 )
Xilem dan floem pada tumbuhan Dikotil tersusun
radial atau membentuk jari-jari. Xilem
berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilingi xilem. Di antara xilem dan
floem terdapat kambium. Aktivitas kambium ke arah luar membentuk unsur kulit
dan ke arah dalam membentuk unsur kayu.
3.1
Hasil Pengamatan
Gambar ( 1.2 ) : Gambar
Batang Dikotil
3.2
Pembahasan ( 1.2 )
Seperti
halnya akar, batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan
epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar tersusun oleh
korteks, sedangkan jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu xilem dan
floem.
Batang
tumbuhan Dikotil tersusun oleh bermacam-macam jaringan dengan fungsi tertentu.
Macam jaringan pada batang Dikotil, letak, dan fungsinya sebagai berikut :
1.
Epidermis tumbuhan Dikotil
letak epidermis batang ini di bagian
terluar batang.
Fungsi Epidermis batang tumbuhan dikotil adalah sebagai
zat kilin pada batang melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak.
2.
Korteks batang tumbuhan dikotil
Terletak diantara lapisan endodermis.
Terletak diantara lapisan endodermis.
Fungsi
Korteks adalah sel-sel kolenkim sebagai jaringan penunjang sementara sel-sel
parenkim sebagai jaringan dasar, pengisi dan penyimpan zat.
3.
Stele
1.
Perisekel
Terletak disebelah dalam lapisan endodermis dan
menyelubung berkas pembuluh batang.
Berfungsi
untuk memberi kekuatan pada batang.
2.
Berkas Pembuluh
Terletak di bagian parisekel.
Berfungsi untuk mengangkut zat.
·
Floem
Terletak
dibagian terluar berkas pembuluh atau bagian terluar kambium. Berfungsi
mengangkut zat makanan di buat di atas daun menuju seluruh tubuh.
·
Xilem
Terletak
dibagian dalam berkas pembuluh atau bagian terdalam kambium. Berfungsi
menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
·
Kambium
Terletak
diantara berkas pembuluh xilem dan floem.
Berfungsi
untuk membentuk jaringan xilem ke dalam dan membentuk jaringan floem ke luar.
Perhatikan Gambar ( 1.2 )
Perhatikan Gambar dan cermati
bagian-bagian batang tumbuhan dikotil secara lebih detail pada Gambar. Karena itu, batang memiliki beragam fungsi
bagi tumbuhan. Namun, berbagai lapisan ini juga mempunyai beragam ciri khas.
3.1
Hasil Pengamatan
Gambar ( 1.3 ) : Gambar
Daun Dikotil
3.2
Pembahasan ( 1.3 )
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam,
bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari. Adapun macam jaringan
daun Dikotil, letak, fungsi sebagai berikut :
1.
Epidermis
Terletak Menyusuri lapisan permukaan
atas dan bawah daun. Berfungsi melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan dan menjaga bentuk daun agar
tetap.
atas dan bawah daun. Berfungsi melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan dan menjaga bentuk daun agar
tetap.
2.
Kutikula
Terletak melapisi permukaan
atas dan bawah daun. Berfunsi sebagai Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air melalui permukaan daun.
atas dan bawah daun. Berfunsi sebagai Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air melalui permukaan daun.
3.
Stomata
Terletak melapisi permukaan
atas dan bawah daun. Berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara dan Sel penjaga sebagai pengatur
membuka dan menutupnya stomata.
atas dan bawah daun. Berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara dan Sel penjaga sebagai pengatur
membuka dan menutupnya stomata.
4.
Rambut
dan kelenjar
Terletak pada permukaan atas dan bawah daun. Berfungsi
sebagai alat pengeluaran.
5.
Mesofil
Terletak di antara lapisan epidermis atas dan bawah.
Berfungsi tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
6.
Urat
daun
Terletak pada helai daun. Berfungsi untuk transportasi zat.
3.3
Evaluasi
Berisi
soal-soal yang berhubungan dengan prtikum :
1.
Jelaskan Perbedaan sel tumbuhan dan sel
hewan ?
2.
Bagian sel manakah yang merupakan ciri
sel tumbuhan ?
3.
Apa fungsi Vakuola pada sel hewan dan
sel tumbuhan ?
Jawaban :
1. Perbedaan
sel tumbuhan dan sel hewan adalah pada sel hewan terdapat sentriol,
sedangkan pada sel tumbuhan tidak
terdapat. Tetapi, sel tumbuhan memiliki vakuola, kloroplas, dan dinding
sel yang tidak dimiliki sel hewan.
2. Bagian
sel yang merupakan ciri sel tumbuhan adalah sama seperti jawaban nomor 1 sel
tumbuhan memiliki vakuola, kloroplas, dan dinding sel yang tidak dimiliki sel
hewan. Itulah yang menjadi ciri atau karakteristik yang di miliki sel tumbuhan.
3. Pada
tumbuhan berfungsi sebagai pembuangan situs untuk metabolisme oleh-produk yang
akan membahayakan ifthey sel terakumulasi dalam sitosol dan dapat membantu
melindungi tumbuhan terhadap predator dengan mengandung senyawa yang beracun
atau tidak menyenangkan bagi hewan. Sedangkan pada hewan vakuola berfungsi mencerna
makanan secara intrasel, karena mahluk uniseluler tidak memiliki sistem pencernaan contohnya
amoba dan mengatur osmolaritas sel tersebut agar tidak kelebihan maupun
kekurangan cairan. Terdapat pada Paramecium caudatum.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1.
Dari hasil pengamatan mengenai
anatomi akar, batang, dan daun, dapat diketahui bahwa akar, batang, dan daun
masing-masing memiliki jaringan pengangkut yang berupa xylem dan floem dan juga
memiliki epidermis atau jaringan pelindung.
2.
Struktur anatomi akar : epidermis,
korteks, endodermis, dan stele.
3.
Struktur anatomi batang :
epidermis, korteks, dan stele.
4.
Struktur anatomi daun : jaringan
pelindung (epidermis), jaringan dasar (mesofil), jaringan pengangkut, jaringan
penguat, jaringan sekretori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar